Selasa, 13 Mei 2014

Virus Cinta



               Suatu sore yang indah di emperan rumah, Imran duduk termenung dalam lamunan serasa meratapi kehidupannya. Sebuah pena, kertas dan figura yang berisi foto seorang gadis cantik itu pun menemaninya.
Imran :”Hmmm,, Ratu Aprillia Khaerun Nisa.. Sejak pertama ku jumpa dirimu aku tak tau apa yang terjadi padaku hmm.. Huhhh (bingung). Ini adalah surat ke-30 aku untuk Oliv. Apakah aku harus mengirimnya? Hmmm (termenung dalam beberapa saat dan kemudian muncul semangat) Virus Cinta Cenat Cenut telah menular padaku, aku juga harus senyum semangat agar cinta Oliv jatuh di tanganku. Ini adalah surat ke-30ku, semoga aku akan mendapatkan cinta Oliv.”
                Keesokan harinya di ruang kelas yang masih sepi terlihat Imran mengendap-endap membawa sepucuk surat.
Imran : “Walau aku tulis namaku Pengagum Rahasia, semoga kamu tau bahwa itu Aku. (mencium surat dengan penuh harapan)”
Giring pun masuk dengan senandung cinta yang tiba-tiba terhenti karena memergoki Imran sedang menaruh sepucuk surat di bangku Oliv.
Giring :”Eh, Imran.. Ngapain kamu ditempatnya cewek gue? (menemukan surat) apa ini? Oh, jadi kamu yang selama ini mengirim puisi sama Oliv?”
Imran :”Gir,, gir,, gir motorr.. Aduh salah sebut.” (gugup)
Giring :”Apa lu bilang? Jangan macem-macem. Lu tau si Oliv itu milik siapa? Hah? Dia milik gue..! Jadi jangan coba-coba rebut dia dari gue.”
Imran :”Emang sejak kapan kalian jadian?”
Giring :”Ohhh,, lu ngelawan???”
Imran :”Aku Imran,, sang pengagum Rahasia Oliv dan aku bukan seorang peran di drama sinetron yang merupakan pesaing lemah. Aku akan bersaing denganmu, Giring.”
Giring :”Ohh,, berani macem-macem lu ama gue?” (mengangkat kerah Imran). (terjadi pertengkaran).
Giring :”Awas lu deket-deket Oliv.”
                (pada saat pulang sekolah Giring pun ingin membuat perhitungan kembali dengan Imran)
Giring :”Kamu lihat Imran tidak?”
Teman : (takut)”Imran? Tadi sih aku lihat dia sama Oliv.”
Giring :”Sama Oliv??? Dimana???”
Teman :“ Diiii,, di kantin.”
Giring :”Awas ya Imran.!!!”
(di kantin Imran dan Oliv sedang mengerjakan tugas dengan penuh perhatian mata Imran selalu memandangi Oliv)
Imran :”Kamu sungguh cantik.”
Oliv :”Apa?”
Imran :”Ehm, integral cos ax itu apa?”
Oliv :”Oh, 1 per sin ax.”
(Giring datang)
Giring :”Ngapain kalian berdua disini? Lu gak nyadar omongan gue kemarin?”
Imran :”Girr,, girr,, Girangg.”
Giring :”Lutut ente girang. Jangan main-main lu sama gue.!” (mendorong Imran)
Oliv :”Apa-apan sih kamu seenaknya mendorong Imran.!”
Giring :“ Dia tuh so caper sama kamu Liv,, nyadar gak sih kamu?”
Oliv :”Terus apa hubungannya sama kamu?”
Giring :”Ya jelas ada lah Liv,, kamu itu milik aku bukan si jelek ini.!”
Imran :”Sejak kapan kalian jadian?”
Giring :”Diam Lek, Olivv,, tau gak sih? Yang selalu ngaku-ngaku Pengagum Rahasia yang selalu ngirim puisi sama kamu?”
Oliv :”Siapa?”
Giring :”Ya si jelek ini. Ngaku dong!”
Oliv :”Beneran kamu?”
Imran :”Iya, maaf telah mengganggumu.”
Oliv :”Sebenarnya aku suka sama puisi kamu yang berjudul “Gadis berlesung pipi”, tapi maaf ya Imran dan Giring, maaf aku sudah dijodohkan.”
(lalu datang seorang laki-laki tampan pun menghampiri Oliv)
Oliv :”Sekali lagi maaf. Oh kenalin dia Prince. Prince, kenalin mereka ini teman-temanku. Maaf ya aku pulang duluan.”
(Oliv pun pergi bersama Prince)
Imran dan Giring pun tercengang lalu meratapi nasib mereka, lalu mereka saling berpandangan dan minta maaf dan bersahabat).
                                                                               Selesai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar